Layanan

Donasi

Beranda

Donasi

Layanan

Bantuan untuk Myanmar yang Berduka Dihantam Gempa
 

 

Bantuan untuk Myanmar yang Berduka Dihantam Gempa

Dipublish pada:

09 Apr 2025


DTPEDULI.ORG | MANDALAY – Beberapa  hari lagi Idulfitri tiba. Bayangan hari raya yang hangat penuh kebersamaan dan senyum bahagia sudah di depan mata muslim Myanmar di Mandalay dan sekitarnya.  

Nahas, Jumat (28/3/2025) siang, harapan itu seketika hancur, luluh lantak bersama masjid mereka, Masjid Swe Pho Shing yang ambruk terkena hantaman gempa saat shalat Jumat berlangsung.Setidaknya 20 orang tewas saat itu juga. Puluhan lainnya terluka.  

Di Masjid lainnya, Masjid Myoma, lebih dari seratus jemaahnya tewas. Hampir semua jemaah yang saat itu melaksakan Shalat Jumat meninggal dunia. 

Masjid hancur akibat gempa myanmar.jpg 168.5 KB
Gempa berpusat di Sagaing dan Mandalay. Guncangannya luar biasa, mencapai 7,7 magtitude, disusul gempa 6,4 magtitude. Hampir semua masjid dan gedung-gedung ambruk, terutama sekitar pusat gempa di wilayah Mandalay dan Sagaing.  

Myanmar berduka. Mandalay, Sagaing, dan Negara Bagian Shan Selatan lumpuh akibat gempa. Listrik mati. Jaringan seluler sempat terputus. Mobilitas terhenti dan penerbangan ditutup. 

Catatan korban tewas terus bartambah. Begitupun korban luka-luka dan yang dinyatakan hilang. Kerugian materi sudah sulit disebutkan lagi.  

Sampai hari ke-12, dilaporkan 3.600 orang korban tewas, 5.017 lainnya terluka, dan 160 orang masih hilang. Gempa memakan korban tidak hanya di Myanmar, tapi juga sampai ke negara tetangga, terutama Thailand. 

Bantuan 2.000 Makanan Siap Saji dan 350 Paket Pangan  

Bantuan dari berbagai negara berdatangan, temasuk dari Indonesia. DT Peduli, yang dibantu relawan DT Ready menyalurkan bantuan sebanyak 2.000 hotmeals (makanan siap saji) dan 350 paket pangan pada Jumat (4/4/2025) dan Sabtu (5/4/2025). 

Pembagian Hotmeals Gempa Myanmar.jpg 281.42 KB
Relawan DT Ready bergerak menyalurkan bantuan tersebut ke wilayah Mandalay. Firdaus Guritno, Relawan DT Ready menyebut, dirinya dan tim DT Ready lainnya menjadi orang Indonesia pertama yang tiba di Mandalay untuk memberikan bantuan kepada korban gempa. 

“Alhamdulillah, kita orang Indonesia pertama yang tiba di Mandalay, karena tim Basarnas dan rescue lainnya bekerja sama dgn pemerintah Myanmar diarahkan ke Naypyidaw, bukan Mandalay,” jelasnya di tengah reruntuhan Masjid di Mandalay, pada Jumat (4/4/2025). 

Membangun Kembali Masjid 

Selain menyalurkan, bantuan makanan, Relawan DT Ready juga meninjau dan melakukan asesmen masjid-masjid yang hancur akibat gempa untuk menentukan program lanjutan, salah satunya pembangunan kembali masjid pascagempa. 

“In syaa Allah, hari ini dan besok agenda kita di lapangan adalah distribusi hotmeals dan distribusi paket bantuan pangan yang kita bawa dari Yangon. Lusa, in syaa Allah, kita akan assessment ke beberapa masjid yg hancur untuk program lanjutan berupa pembangunan kembali masjid di Mandalay pascagempa,” jelas Firdaus. 

Pembagian Paket Makanan.jpg 62.17 KB
Tiga Masjid hancur, hampir rata dengan tanah. Dua di antaranya adalah Masjid Swe Pho Shing dan Masjid Myoma. Terlihat puing-puing bangunan masjid berserakan. Masjid yang berada di Mandalay ini termasuk masjid yang rusak parah dengan korban tewas setidaknya 20 orang di Masjid Swe Pho Shing dan ratusan korban jiwa di Masjid Myoma.

“Sebagian besar puing-puing ini adalah puing-puing yang berada di dalam yang dikeluarkan setelah hampir secara total hancur,” jelas Firdaus miris menunjukan puing-puing masjid Swe Pho Shing yang berserakan, rata dengan tanah. 

Bantuan yang datang menjadi harapan bagi mereka yang terdampak gempa. Pemulihan pascagempa terus dilakukan, baik pemulihan psikis akibat trauma, maupun pemulihan infrastruktur, termasuk masjid-masjid yang telah hancur. 

Baca juga: Alhamdulillah, Masjid Pertama di Kota Long Xuyen Capai 70% 

Penulis: AID 

Editor: Agus ID 

Ditulis Oleh:

Administrator