Dipublish pada:
Ditinggal oleh kedua orang tua merupakan hal yang paling menyakitkan bagi anak-anaknya. Terlebih lagi anak-anak yang ditinggalkan belum terbilang dewasa. Begitu pula yang dirasakan oleh Nur, anak pertama bagi ketiga adiknya.
Nur sebagai anak pertama harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan adik-adiknya yang masih sekolah. Nur dan adik-adiknya ditinggalkan oleh ayahnya empat tahun yang lalu. Dua tahun kemudian ibunda tercinta Nur menyusul ayahnya. Kesedihan yang mendalam ini membuat Nur harus putus sekolah untuk bekerja.
Sebelum pandemi, Nur bekerja di sebuah toko yang tak jauh dari rumahnya. Namun sekarang Nur dirumahkan di tempatnya bekerja dan bekerja serabutan untuk adik-adiknya. Yang lebih memprihatinkan lagi, Nur saat ini tinggal di Rumah Liar yang sempit berlokasi di Baloi.
Terkadang para tetangga turut membantu Nur dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Walaupun para tetangga Nur juga terbilang masyarakat yang kurang mampu. Terkadang jika benar-benar mendesak, Nur mencari barang-barang bekas untuk dijual kembali.
Atas kondisi yang memprihatinkan tersebut, DT Peduli Batam kembali menyalurkan bantuan sembako untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari Nur dan adik-adiknya. Penyaluran ini dilaksanakan pada hari Senin (08/02).
"Kami sangat berterima kasih kepada para donatur DT Peduli yang telah memberikan bantuan sembako, semoga bapak ibu diberikan keberkahan." Ucap Nur dengan senyum tulusnya. (Wulan)