Dipublish pada:
Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim, laki-laki maupun perempuan. Kesungguhan dalam melaksanakan kewajiban ini diperlihatkan oleh para sahabat Rasulullah saw. Salah seorang di antaranya adalah Ibnu Abbas.
Ibnu Abbas adalah putera paman Rasulullah, Abbas bin Abdul Mutthalib bin Hasyim, dan ibunya bernama Ummul Fadl Lababah binti Harits, saudari Ummul Mukminin Maimunah. Di rumah bibinya ini, Ibnu Abbas terkadang menginap agar dapat belajar langsung dari Rasulullah.
Sejak kecil beliau memang gemar menuntut ilmu. Suatu waktu Rasulullah saw mendoakan Ibnu Abbas, “Ya Allah, berilah ia pengertian dalam bidang agama dan berilah ia pengetahuan takwil (tafsir).”
Mendapat keberkahan doa Rasulullah ini, Ibnu Abbas pun dikenal sebagai seorang ahli tafsir. Selain itu beliau juga banyak meriwayatkan hadis, yakni terbanyak kelima setelah Abu Hurairah, Ibnu Umar, Anas bin Malik, dan Ummul Mukminin Aisyah.
Setelah Rasulullah wafat, kesungguhan belajar Ibnu Abbas tidak kendur. Beliau terus menimba ilmu dari para sahabat yang masih hidup. Seperti suatu saat beliau pernah mendatangi seorang sahabat di waktu siang untuk mendengar hadis darinya. Namun ternyata sahabat tersebut sedang beristirahat. Ibnu Abbas lalu menunggu di depan pintu sehingga ketiduran dan mukanya terkena debu.
Ketika sahabat tersebut membuka pintu, maka ia terperanjat mengetahui kehadiran Ibnu Abbas. Lalu ia berkata, “Wahai anak paman Rasulullah, apa yang membuat engkau datang? Mengapa engkau tidak mengutus salah seorang agar aku mendatangimu?”
Ibnu Abbas menjawab, “Tidak, akulah yang lebih berhak mendatangimu. Telah sampai hadis kepadaku darimu bahwa engkau mendengar dari Rasulullah. Aku ingin mendengar langsung darimu.”
Dikisahkan pula bahwa suatu waktu Ibnu Abbas melihat Zaid bin Tsabit hendak menaiki tunggangannya. Maka Ibnu Abbas pun berdiri di depannya, lalu memegang tunggangan tersebut agar Zaid naik dan mengambil tali kekangnya.
Zaid berkata kepadanya, ”Tinggalkan itu, wahai anak paman Rasulullah!”
Ibnu Abbas menjawab, “Demikian kami diperintah untuk memperlakukan (menghormati) ulama kami.”
Zaid kembali berkata, “Keluarkan tanganmu.”
Lalu Ibnu Abbas mengeluarkan tangannya, dan Zaid pun menciumnya seraya berucap, “Demikian kami diperintah untuk memperlakukan ahli bait Rasulullah.”
Semoga para pecinta ilmu senantiasa meneladani kesungguhan para generasi terdahulu dalam menuntut ilmu. Supaya berbuah keyakinan yang kuat kepada Allah, dan rahmat-Nya tercurah kepada para pecinta ilmu. Amiin. (berbagai sumber)