Layanan

Donasi

Beranda

Donasi

Layanan

Bahaya Hasad beserta Obatnya
 

 

Bahaya Hasad beserta Obatnya

Dipublish pada:

25-Sep-24

“Janganlah kalian saling hasad (iri), jangan lah kalian saling membenci, janganlah kalian saling membelakangi (saling mendiamkan). Jadilah kalian bersaudara, wahai hamba Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)


“Cukup sebagai bukti si pendengki terhadapmu manakala ia merasa gundah pada saat kamu bahagia.” (Umar bin Khattab)


“Hasad adalah sekadar benci dan tidak suka terhadap kebaikan yang ada pada orang lain yang ia lihat.” (Ibnu Taimiyyah)


Ibnu Taimiyah berkata, “Sesungguhnya hasad ada lah di antara penyakit hati. Inilah penyakit keumuman manusia. Tidak ada yang bisa lepas darinya kecuali sedikit sekali.”


Oleh karena itu ada yang mengatakan, “Setiap jasad tidaklah bisa lepas dari yang namanya hasad (iri). Namun orang yang berpenyakit (hati) akan menampakkannya sedangkan orang yang mulia (hatinya) akan menyembunyikannya.”


Ada yang bertanya pada Al-Hasan Al-Bashri, “Apa kah orang beriman itu bisa hasad (iri)?” Beliau men jawab “Tidakkah engkau perhatikan bagaimana kisah Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya?”


 Jadi, selama hasad itu tidak ditampakkan pada tangan dan lisan, maka itu tidak membahayakanmu. Barang siapa yang mendapati pada dirinya penyakit hasad, maka hiasilah dirinya dengan takwa dan sabar, serta hendaklah ia membenci sifat hasad tersebut pada dirinya.


Dampak hasad


1. Orang hasad berarti menentang takdir Allah.

2. Orang hasad mirip dengan orang musyrik. Orang musyrik bersedih kala ada yang memperoleh kebaikan dan bergembira ketika memperoleh bencana.

3. Orang hasad menjadi bala tentara setan.

4. Orang hasad memecah belah kaum muslimin.

5. Kebaikan orang hasad akan hilang.

6. Orang hasad akan terus berada dalam keadaan sedih.

7. Orang hasad sebenarnya menginginkan sendiri pada dirinya bencana.

8. Orang hasad menyebabkan turunnya musibah karena setiap musibah itu disebabkan oleh dosa yang ia perbuat.

9. Orang hasad tidak disukai manusia.


Cara Mengatasi hasad


1. Ilmu dan iman yaitu dengan mengetahui bahwa hasad berdampak jelek pada diri sendiri di dunia dan akhirat.

2. Mengingat akibat hasad yang berdampak jelek di dunia maupun di akhirat. “Barang siapa yang berbuat zalim pada saudaranya, maka hendaknya ia meminta kehalalan padanya ka rena kelak di akhirat tiada lagi dinar maupun dirham sebelum kebaikannya diambil untuk saudaranya (yang ia zalimi). Bila tidak memiliki kebaikan maka kejelekan saudaranya (yang ia zalimi) akan diberikan padanya.” (HR. Bukhari)

3. Selalu bersyukur dengan yang sedikit. “Barang siapa tidak mensyukuri yang sedikit maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad)

4. Selalu memandang orang yang di bawahnya dalam urusan dunia. “Jika salah seorang di antara kalian melihat orang lain diberi kelebihan harta dan fisik (atau kenikmat an dunia lainnya), maka lihatlah kepada orang yang berada di bawahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) “Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan de mikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Muslim)

5. Banyak berdoa dan mendoakan kebaikan pada orang yang mendapatkan nikmat. Ini karena jika mendoakannya, kita akan dapat yang semisalnya.


Penulis: Abdurrahman Yuri

Ditulis Oleh:

Administrator